BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan H Indra Gunawan menghadiri acara Dialog Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau bertempat di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Di laut. Dialog Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau ini diikuti sebanyak 40 orang peserta terdiri dari MUI Provinsi Riau, utusan MUI Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis dan perwakilan Ormas-Ormas Kabupaten Bengkalis.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Staf Ahli H Indra Gunawan, Indonesia negara yang luas dan penuh kemajemukan yang memiliki ratusan juta penduduk berbilang kaum dan suku bangsa. Masing-masing suku bangsa dan kelompok etnik tersebut memiliki latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda pula dan perbedaan dalam kehidupan manusia merupakan anugerah dari Tuhan. Keberagaman suku bangsa dan agama tersebut merupakan modal utama yang akan menopang pembangunan nasional bagi penguatan ekonomi, politik dan kesejahteraan masyarakat.
“Sisi lain, keragaman suku bangsa, agama dan kelompok etnik ini jika tidak dirawat dan dikelola dengan baik justru akan dijadikan pintu masuk bagi sebagian oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menciptakan gesekan-gesekan sosial, kegaduhan, pertikaian dan konflik dan akan mengancam persatuan dan kesatuan, keutuhan dan bahkan disintegrasi bangsa,” ungkap Indra.
Lebih lanjut Indra mengatakan, kampanye kerukunan antar umat beragama harus senantiasa didengungkan dan di galakkan untuk mengantisipasi terjadinya pertikaian dan konflik di antara umat beragama.
Kegiatan dialog kerukunan umat beragama yang ditaja oleh MUI Riau di Bengkalis ini adalah sebuah ikhtiar yang sangat baik sekali dan patut didukung.
“Ajaran Islam yang mengusung misi rahmatan lil’alamin sangat mendorong sekali agar terciptanya kedamaian dan kemaslahatan di tengah-tengah masyarakat. Perbedaan suku dan bangsa merupakan sesuatu yang bersifat sunatullah dan merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,” ujar Indra.
Diakhir sambutannya Indra menegaskan, kenyataan sudah menunjukkan bahwa pertikaian dan kerusuhan antar kelompok berasal dari latar belakang suku dan agama. Pemerintah senantiasa mendorong dan berupaya semaksimal mungkin agar tatanan kehidupan masyarakat aman dan harmonis di tengah perbedaan suku dan agama senantiasa terjaga.(esi)